Upaya Preventif dengan Pola Asuh Keluarga

Fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami, istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Setiap orang menginginkan keluarga yang dibangunnya berkualitas. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar terwujud keluarga berkualitas, keluarga harus mampu menjalankan fungsinya. Berikut fungsi keluarga :
Fungsi Keagamaan
Keluarga berperan dalam pendidikan agama bagi anak-anak, terutama dalam pembentukan kepribadian. Pelaksanaan fungsi agama adalah untuk membentuk generasi masyarakat yang agamis, beriman, dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai-nilai agama yang perlu disosialisasikan kepada anak :
-
Mengajak dan mengajarkan anak untuk taat menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dipeluk.
-
Mengajarkan dan selalu mengingatkan anak untuk menjauhi perbuatan yang dilarang agama (seperti mencuri, mengejek, membunuh, melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dll)
-
Mengajarkan anak untuk berperilaku sopan terhadap pemeluk agama lain.
-
Mengajarkan anak untuk berteman dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
-
Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan.
-
Mengajarkan anak untuk menghargai dan menghormati hari besar/perayaan agama lain.
Fungsi Sosial Budaya
Fungsi sosial budaya adalah fungsi keluarga yang memiliki peran penting untuk menanamkan pola tingkah laku berhubungan dengan orang lain.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak adalah :
-
Mengajarkan anak untuk berteman tanpa membedakan suku dan budaya.
-
Mengajarkan anak untuk selalu senyum dan menyapa jika bertemu dengan orang yang dikenal.
-
Mengajak anak dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan masyarakat.
-
Mendukung anak untuk terlibat kegiatan/organisasi di lingkungan rumah.
-
Mengajarkan anak untuk hidup rukun dengan saudara kandung, keluarga besar, dan teman.
-
Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah.
-
Mengajarkan anak untuk berbagi tanpa membedakan suku bangsa dan agama.
-
Membiasakan anak untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
-
Mengajarkan anak untuk berbagi tanpa membedakan suku bangsa dan agama.
-
Membiasakan diri dan mengajarkan anak untuk terbiasa mengucapkan tolong, maaf, dan terimakasih.
Fungsi Cinta Kasih
Fungsi cinta dan kasih mempunyai makna bahwa keluarga harus menjadi tempat untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak :
-
Membiasakan atau mendukung anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah atau sekolah.
-
Mendengarkan keluhan anak dengan penuh perhatian dan membantu menyelesaikan masalahnya.
-
Mengajak anak untuk bersilaturahmi ke kerabat/tetangga
-
Memperlakukan sama terhadap semua anak, jika salah diberi teguran dan jika berbuat baik diberi pujian.
-
Melakukan komunikasi yang baik dengan anak sehingga anak tidak ragu bercerita.
-
Mempunyai waktu khusus yang rutin bagi keluarga.
-
Mengajarkan anak untuk peduli terhadap anggota keluarganya.
-
Mengajarkan anak untuk empati dan tidak mencela orang yang lemah.
-
Mengajarkan anak untuk tolong menolong.
Fungsi Perlindungan
Keluarga memiliki fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarganya dalam memberikan kebenaran dan keteladanan kepada anak dan keturunannya.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anaknya :
-
Memberi perhatian kepada anak ketika akan bermain, misal di mana, dengan siapa, pulang jam berapa.
-
Menegur anak dengan bahasa halus jika melakukan kesalahan.
-
Membantu mencarikan solusi jika anak mengalami masalah.
-
Mengajarkan anak untuk tidak dendam kepada orang yang melakukan kesalahan.
-
Menanggapi dengan cepat jika anak membutuhkan sesuatu dan berusaha dapat memenuhinya dengan baik.
-
Memberi semangat kepada anak untuk terus berusaha menyelesaikan apa yang sedang dilakukannya hinggai tuntas.
-
Mengajari anak untuk bersabar jika menghadapi kesulitan atau cobaan.
-
Membiasakan anak untuk mulai memperhatikan penampilannya, seperti memakai baju yang rapi dan sopan.
-
Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan lingkungan.
-
Memenuhi dokumen legal dalam kehidupan berwarga negara antara lain memiliki identitas diri diantaranya Kartu tanda penduduk (KTP), Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga.
Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga, bukan hanya mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh diantaranya seksualitas yang sehat dan berkualitas, pendidikan seksualitas bagi anak dan yang lainnya.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak adalah :
-
Mengajarkan anak merawat kesehatan (misal orang tua memberikan penjelasan apa yang harus dilakukan jika perempuan menstruasi dan laki-laki mimpi basah)
-
Membiasakan anak untuk berpakaian sopan
-
Mengajarkan anak cara bergaul/bermain dengan lawan jenis (misalnya dibatasi waktunya, berprilaku sopan)
-
Menanamkan dengan tegas kepada anak untuk menjaga kesucian organ reproduksi dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan menghindari pelecehan seksual.
Fungsi Sosialisasi & Pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta berkomunikasi secara baik dan sehat. Keluarga menyosialisasikan kepada anaknya tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain, mengajarkan
tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang benar.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak adalah :
-
Tidak memarahi jika anak mengalami kegagalan.
-
Memberi semangat jika anak mengalami kegagalan.
-
Memberikan kesempatan kepada anak untuk berteman/bergaul dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan.
-
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bergabung di organisasi yang ada di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.
-
Mengajak anak bersilaturahmi ke keluarga besar/tetangga/rekan orangtua di kantor.
-
Membiasakan anak untuk pergi sekolah tepat waktu.
-
Mengajak anak dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah
-
Membiasakan anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau tugas-tugas yang diberikan di rumah.
Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi bermakna bahwa keluarga sebagai tempat membina dan menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga dan perencanaan keuangan keluarga sehingga terwujud keluarga sejahtera. Pelaksanaan Fungsi Ekonomi untuk mewujudkan generasi cerdas dalam mengatur keuangan keluarga sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan mewujudkan keluarga sejahtera.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak adalah :
-
Membiasakan anak untuk menabung.
-
Mengajarkan anak dalam membelanjakan uang sesuai kebutuhan yang paling penting.
-
Mengajarkan anak menyisihkan uang untuk membantu orang yang kesulitan atau tertimpa bencana.
Fungsi Pembinaan Lingkungan
Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan makro. Sikap peduli keluarga terhadap lingkungan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi yang akan datang. Fungsi pembinaan lingkungan dalam keluarga untuk membentuk generasi yang santun dan peduli terhadap kondisi alam dan lingkungannya.
Nilai-nilai yang perlu disosialisasikan orang tua kepada anak adalah :
-
Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya.
-
Membiasakan anak untuk hemat energi (misalnya mematikan televisi jika tidak ditonton, menutup kran air jika selesai digunakan, mematikan lampu setelah digunakan)
-
Mengajarkan anak untuk tidak merusak lingkungan (misalnya ikut merawat tanaman dengan tidak mencabut tanaman dan memetik bunga sembarangan, corat-coret di tempat sembarangan)
-
Orang tua hendaknya dapat menunjukkan dan membimbing seluruh anggota keluarganya untuk berperilaku bersih dalam segala hal.
Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas dan Perkembangan Pada Setiap Tahapan Keluarga
KELUARGA BARU MENIKAH
Membangun perkawinan yang saling memuaskan, menjalin hubungan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana.
KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA
Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap, mendiskusikan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan kebutuhan anggota keluarga, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,dan menjalin silaturahmi dengan keluarga besar.
KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA
KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini keluarga dituntut memenuhi kebutuhan seperti rumah, ruang bermain, kenyamanan, keamanan, mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak, dan mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan masyarakat)
KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
Mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak, mendukung anak berprestasi di sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, dan memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
KELUARGA DENGAN ANAK USIA DEWASA MUDA
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak,melanjutkan atau memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan,dan membantu orangtua lanjut usia dari suami maupun istri.
KELUARGA USIA PERTENGAHAN
Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak, dan memperkokoh hubungan Perkawinan.
KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA
Dimulai ketika anak pertama memasuki usia 10 tahun. Pada tahap ini, keluarga: (1) Menyediakan fasilitas untuk individu yang berbeda dan kebutuhan anggota keluarga; (2) Bertanggung jawab terhadap sistem keuangan keluarga; (3) Menetapkan pembagian tanggungjawab dalam keluarga; (4) Membangun kembali hubungan pernikahan yang saling memuaskan; (5) Mempererat jarak komunikasi dalam keluarga; (6) Memperbaiki hubungan dengan saudara, teman dan kerabat.
​
Tahapan kritis tugas perkembangan yang dihadapi oleh keluarga dengan anak usia remaja :
-
Memberikan kebebasan dan tanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda yang mulai mandiri;
-
Mempertahankan hubungan harmonis dalam keluarga;
-
Mempertahankan komunikasi terbuka dengan anak remaja;
-
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan bagi anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak remaja.
KELUARGA DALAM MASA PENSIUN DAN LANSIA
Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, dan mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
Peran Penting Orangtua Dalam Mempersiapkan Anak Memasuki Usia Remaja
-
PERTUMBUHAN FISIK ANAK. Memberikan pengasuhan yang baik, mengkondisikan lingkungan yang sehat, dan pengetahuan mengenai gizi,serta memberikan aturan sesuai dengan kondisi anak.
-
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK. Pahami bahwa pergaulan merupakan kebutuhan setiap oranag, tak terkecuali remaja. Orang tua perlu memperhatikan dengan siapa atau dengan kelompok mana anak boleh atau harus menghindari.
-
PERKEMBANGAN MENTAL. Memperbaiki proses komunikasi verbal dengan anak,berbicara sambil membimbing, menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan anak.
-
PERKEMBANGAN SPIRITUAL. Membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku anak sesuai dengan ajaran agama, mengikutsertakan dalam kegiatan keagamaan, serta menciptakan suasana keluarga yang harmonis.
-
MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT ANAK. Memberi kesempatan kepada anak untuk berkembang, kerjasama orang tua - keluarga besar - sekolah dengan mendorong anak memiliki kegiatan yang produktif selain belajar. Mengarahkan dan membimbing kepada kegiatan-kegiatan yang positif, kreatif dan produktif.
Tugas Perkembangan Remaja
-
Menghilangkan ketergantungan pada orang tua (mandiri)
-
Menyesuaikan diri terhadap kematangan sosial
-
Membentuk hubungan dan kerjasama yang baik dengan dengan teman sebaya
-
Menetapkan dan menyiapkan diri untuk rencana yang akan datang
-
Menerima perubahan fisik
-
Mengembangkan kemampuan untuk bersosialisasi dengan masyarakat
-
Memperoleh informa si tent ang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga
Tugas Perkembangan Keluarga
-
​KELUARGA DENGAN ANAK USIA DEWASA MUDA
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak,melanjutkan atau memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan, dan membantu orangtua lanjut usia dari suami maupun istri.
-
KELUARGA USIA PERTENGAHAN
Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak, dan memperkokoh hubungan perkawinan.
-
KELUARGA DALAM MASA PENSIUN DAN LANSIA
Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, dan mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.

Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga Berkualitas
Keluarga Berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.